Galaxy Watch Ultra: Jam Tangan Pintar yang Membuat Saya Jatuh Cinta Lagi

SlotRaja777 – Ketika saya mulai mengulas Samsung Galaxy S25 Ultra, saya kembali mengenakan Galaxy Watch Ultra di pergelangan tangan. Awalnya, saya hanya ingin menguji fitur Now Brief dari Galaxy AI, tapi yang terjadi justru di luar dugaan saya malah semakin jatuh cinta dengan smartwatch terbesar dan paling ambisius dari Samsung ini.

Mengenang Rasa Kehilangan Jam Ultra Sebelumnya

Saat saya mulai menyadari betapa saya menyukai Galaxy Watch Ultra, saya mencoba memahami dari mana rasa ini berasal. Lalu saya ingat satu momen penting—ketika saya membeli Apple Watch Series 10 berbahan titanium, saya menukar Apple Watch Ultra lama saya sebagai bagian dari pembayaran. Saya tahu akan merindukan Apple Watch Ultra, tapi nyatanya Series 10 begitu mengesankan hingga saya tidak terlalu memikirkannya lagi.

Sebelumnya, saya memang pernah memakai Galaxy Watch Ultra sebentar di pertengahan 2024, tapi saat itu saya lebih terpesona oleh tampilan jam Ultra Analog yang luar biasa daripada jamnya sendiri. Mungkin karena saya masih memiliki Apple Watch Ultra sebagai cadangan, jadi saya tidak terlalu memperhatikan Galaxy Watch Ultra secara mendalam. Tapi kini, kondisinya berbeda—saya benar-benar menikmati pengalaman mengenakan jam tangan pintar ini.

Ada satu faktor lain yang menarik. Di akhir 2024, saya membeli tali jam berwarna oranye untuk Oris Aquis GMT saya, dan perubahan itu membuat jam tersebut terlihat jauh lebih keren. Kebetulan, Galaxy Watch Ultra yang saya miliki juga menggunakan Samsung Marine Band berwarna oranye, dan saya jadi semakin bangga memamerkannya. Dengan semua kebetulan ini, akhirnya saya benar-benar mulai menyukai Galaxy Watch Ultra.

Jam Tangan yang Membuat Pernyataan

Saya selalu menyukai jam tangan yang mencuri perhatian. Itu sebabnya saya juga penggemar berat Casio G-Shock, terutama model Frogman yang penuh warna dan berani. Sama halnya dengan Apple Watch Ultra, yang dulu sangat saya kagumi karena desainnya yang unik dan kokoh.

Galaxy Watch Ultra termasuk dalam kategori jam tangan yang berani membuat pernyataan. Ukurannya memang besar—47mm dengan ketebalan 12,1mm—tapi angka-angka ini tidak benar-benar menggambarkan betapa dominannya jam ini di pergelangan tangan.

Saat terakhir saya memakainya, musim panas masih berlangsung, tetapi sekarang, saya mengenakannya di musim dingin dengan berbagai hoodie dan jaket. Masalahnya, jam ini tidak suka disembunyikan. Ukurannya yang besar sering kali mengganggu lengan baju, dan talinya yang berbahan karet membuat lengan jaket saya sering kali ikut terpelintir saat bergerak.

Tapi yang mengejutkan, saya tidak keberatan sama sekali. Saya justru dengan bangga menggulung lengan baju saya ke belakang untuk menampilkan keunikan desain Galaxy Watch Ultra. Bentuk lingkaran dalam kotaknya mengingatkan saya pada desain jam Bell & Ross, salah satu brand pilot watch yang sudah lama saya kagumi. Dan jika Galaxy Watch Ultra bisa memberi saya nuansa seperti itu, saya akan memakainya dengan bangga.

Fitur dan Pengalaman Penggunaan

Tentu saja, desain bukanlah segalanya. Sebagus apa pun tampilannya, apakah Galaxy Watch Ultra benar-benar nyaman digunakan sehari-hari?

Dari segi software, One UI Watch 6.0 memiliki antarmuka yang intuitif dan mudah dipelajari, meskipun awalnya terasa cukup kompleks. Banyak fitur yang perlu diatur sejak awal, seperti pelacakan kesehatan, pemasangan aplikasi tambahan di ponsel, hingga sinkronisasi WhatsApp di jam tangan.

Namun, tidak semua fitur selalu berjalan dengan mulus. Misalnya, fitur sleep tracking awalnya berfungsi dengan baik, tetapi tiba-tiba berhenti bekerja tanpa alasan yang jelas. Hingga sekarang, saya belum bisa memperbaikinya. Selain itu, notifikasi terkadang tidak masuk dengan baik—masalah klasik yang sering terjadi pada sistem Wear OS dari Google.

Di sisi lain, Galaxy Watch Ultra benar-benar dibuat untuk para pecinta olahraga. Meskipun saya bukan seorang atlet profesional, saya sangat menghargai fitur pelacakan otomatis olahraga, yang bekerja sangat baik. Semua data kemudian dikirim ke Samsung Health, aplikasi kesehatan bawaan Samsung yang cukup lengkap, meskipun masih kalah dari Garmin bagi mereka yang benar-benar serius dalam olahraga ekstrem.

Bagi saya, yang hanya sesekali berolahraga, Galaxy Watch Ultra sudah lebih dari cukup.

Masih Worth It di 2025?

Sebagai smartwatch premium Samsung, Galaxy Watch Ultra kemungkinan tidak akan mendapat pengganti hingga akhir 2025. Tapi mengingat Samsung sebelumnya menghadirkan Galaxy Watch 5 Pro, Watch 6 Classic, dan kini Ultra, sulit menebak strategi mereka ke depan.

Yang jelas, jika kamu tertarik membeli Galaxy Watch Ultra, jangan terlalu khawatir dengan kemungkinan rilisnya model baru dalam waktu dekat.

Satu-satunya hal yang mungkin perlu dipertimbangkan adalah harganya yang cukup mahal—sekitar $650. Meskipun saya sangat menyukai jam ini, jika melihat dari segi fungsionalitas dan kenyamanan harian, Galaxy Watch 7 sebenarnya menawarkan nilai yang lebih baik dengan harga lebih terjangkau.

Tapi jika ada seseorang yang tiba-tiba memberikan saya Galaxy Watch Ultra Titanium White dengan Marine Band oranye sambil berkata, “ini buat kamu,” saya tidak akan berpikir dua kali. Saya pasti akan langsung memakainya.

Pada akhirnya, saya ingin setiap jam tangan yang saya miliki memberikan pengalaman emosional seperti ini. Dan meskipun saya tidak merasakan hal itu di awal dengan Galaxy Watch Ultra, kini saya benar-benar jatuh cinta.

Kesimpulan: Galaxy Watch Ultra, Smartwatch Paling Berkarakter

Jika kamu menyukai jam tangan besar, berani, dan penuh fitur, Galaxy Watch Ultra bisa jadi pilihan yang sempurna.

✅ Desain maskulin dan unik
✅ Fitur olahraga yang lengkap
✅ Software yang canggih meskipun perlu sedikit penyesuaian
✅ Membuat statement di pergelangan tangan

Namun, jika kamu lebih mencari jam tangan ringan dan praktis, mungkin Galaxy Watch 7 akan lebih cocok untukmu.

Tapi bagi saya, Galaxy Watch Ultra bukan sekadar smartwatch biasa—ini adalah pernyataan gaya, teknologi, dan passion dalam satu perangkat. Dan saya sangat menikmati setiap momennya di pergelangan tangan saya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top