Meta Tunda Pengembangan Kecerdasan Buatan (AI) di Eropa, Terhalang Aturan PDP

Meta Tunda Pengembangan Kecerdasan Buatan (AI) di Eropa, Terhalang Aturan PDP

SlotRaja777 Raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Meta, yang juga merupakan induk dari Facebook, dikabarkan menunda pengembangan kecerdasan buatan (AI) mereka di Eropa. Penundaan ini disebabkan oleh aturan perlindungan data pribadi (PDP) yang diberlakukan oleh regulator Irlandia. Menurut laporan dari The Verge, Sabtu (15/6/2024), Meta menyatakan bahwa Komisi Perlindungan Data Irlandia meminta perusahaan tersebut untuk menunda pelatihan large language model (LLM) mereka. Pelatihan tersebut menggunakan konten publik yang dibagikan oleh orang dewasa di Facebook dan Instagram.

Meta mengungkapkan kekecewaannya terhadap keputusan ini dan menegaskan bahwa pendekatan mereka sudah mematuhi hukum dan peraturan Eropa. Meta juga mengklaim bahwa mereka lebih transparan dibandingkan dengan kebanyakan perusahaan lain di industri ini.

“Ini merupakan kemunduran bagi inovasi di Eropa, persaingan dalam pengembangan AI, dan penundaan lebih lanjut dalam memberikan manfaat AI kepada masyarakat di Eropa,” tulis Meta dalam blog resmi mereka. Sebelumnya, Meta sudah mulai memberi tahu pengguna di Eropa bahwa mereka akan mengumpulkan data mereka dan menawarkan opsi untuk tidak ikut serta dalam upaya mematuhi undang-undang privasi Eropa.

Meta juga mengatakan bahwa jika regulator tidak mengizinkan penggunaan informasi pengguna untuk melatih model AI mereka, perusahaan hanya dapat menghasilkan produk dengan kualitas rendah. “Sederhananya, tanpa menyertakan informasi lokal, kami hanya dapat menawarkan pengalaman kelas dua kepada masyarakat. Ini berarti kami tidak dapat meluncurkan Meta AI di Eropa saat ini,” jelas Meta.

Eksekutif Direktur Risiko Regulasi di Kantor Komisioner Informasi UK, Stephen Almond, mengatakan bahwa regulator di Eropa menyambut baik penundaan ini. Mereka senang bahwa Meta telah mempertimbangkan masalah yang disampaikan oleh pengguna layanan mereka di UK dan merespons permintaan untuk menunda.

“Untuk mendapatkan hasil maksimal dari AI generatif dan peluang yang dibawanya, masyarakat harus percaya bahwa hak privasi mereka akan dihormati sejak awal,” ujar Almond dalam sebuah pernyataan. Permintaan penundaan dari Komisi Perlindungan Data Irlandia ini mengikuti kampanye dari grup advokasi Austria, None of Your Business (NOYB), yang mengajukan 11 keluhan terhadap Meta di beberapa negara Eropa.

Baca: Nokia Lumia Bakal Bangkit dari Kematian

Pendiri NOYB, Max Schrems, mengatakan bahwa keluhan tersebut berkaitan dengan dasar hukum Meta untuk mengumpulkan data pribadi. “Meta menyatakan bahwa mereka dapat menggunakan data dari sumber apa pun untuk tujuan apa pun dan membuatnya tersedia kepada siapa pun di dunia, selama dilakukan melalui teknologi AI,” ujar Schrems. “Ini jelas bertentangan dengan kepatuhan terhadap GDPR (peraturan perlindungan data umum).”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top